Bumdes Tanah Baludai Mukai Mudik: Produksi Pupuk Kompos Dari Sampah

Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang cukup serius di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2020, Indonesia menghasilkan sekitar 67,8 juta ton sampah. Begitupun yang terjadi dikabupaten Kerinci sampah menjadi masalah serius yang harus segera diatasi hampir disetiap sudut jalan terdapat tumpukan sampah yang menimbulkan bau busuk tentu dalam mengatasi hal ini tidak bisa mengandalkan pemerintah saja harus ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.

Salah satu cara untuk mengurangi sampah adalah dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos dapat digunakan sebagai alternatif pupuk kimia yang lebih ramah lingkungan dan dapat meningkatkan produktivitas tanah.

Proses produksi pupuk kompos dari sampah meliputi beberapa tahap, yaitu:

1. Pengumpulan Sampah: Sampah yang dikumpulkan adalah sampah organik seperti sisa makanan, daun kering, dan lain-lain.

2. Pemilahan Sampah: Sampah yang dikumpulkan kemudian dipilah menjadi dua kategori, yaitu sampah yang dapat dijadikan pupuk kompos dan sampah yang tidak dapat dijadikan pupuk kompos.

3. Penggilingan Sampah: Sampah yang dapat dijadikan pupuk kompos kemudian digiling menjadi ukuran yang lebih kecil.

4. Pencampuran Sampah: Sampah yang telah digiling kemudian dicampur dengan mikroorganisme yang dapat mempercepat proses pengomposan.

5. Pengomposan: Campuran sampah dan mikroorganisme kemudian dibiarkan selama beberapa minggu untuk proses pengomposan.

6. Pengeringan: Setelah proses pengomposan selesai, pupuk kompos kemudian dikeringkan untuk menghilangkan kelembaban yang berlebihan.

Pupuk kompos memiliki beberapa manfaat, yaitu:

1. Meningkatkan Produktivitas Tanah: Pupuk kompos dapat meningkatkan produktivitas tanah dengan cara memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ketersediaan nutrisi.

2. Mengurangi Sampah: Pupuk kompos dapat mengurangi sampah dengan cara mengubah sampah menjadi sesuatu yang berguna.

3. Menghemat Biaya: Pupuk kompos dapat menghemat biaya dengan cara mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia.

Produksi pupuk kompos dari sampah merupakan salah satu cara untuk mengurangi sampah dan meningkatkan produktivitas tanah. Dengan menggunakan pupuk kompos, kita dapat menghemat biaya dan mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya produksi pupuk kompos dari sampah.

Kini Bumdes Tanah Baludai mukai mudik telah mulai memasarkan pupuk kompos dari sampah yang bisa dimanfaatkan untuk memacu pertumbuhan tanaman mulai dari cabe, kentang, kacang dan berbagai tanaman lainnya. Pupuk kompos hasil pengolahan sampah bumdes tanah baludai dibanderol dengan harga Rp. 45.000/sak (25 Kg) bisa didapatkan di pabrik pengolahan sampah bumdes tanah baludai yang bertempat di ranah sako, Desa Talang Tinggi atau bisa menghubungi Edi Mulyadi (082193965441) dan Ices Wanto (082251665098)

About Operator_Desa

Check Also

Pasar Bumdes Tanah Baludai Ramai Menjelang Idul Fitri: Pusat Ekonomi Lokal yang Menyemarakkan Suasana Lebaran

Menjelang Idul Fitri, pasar tradisional di berbagai daerah biasanya dipenuhi dengan aktivitas yang sangat ramai. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *